Monday, April 8, 2019

Contoh Penerjemahan Sastra 2


Contoh Penerjemahan Sastra 2



Menerjemahakan karya sastra berbeda dengan menerjemahkan jenis teks lainnya. Hal ini dikarenakan dalam penerjemahan karya sasta penerjemah dituntut mampu mempertahankan keindahan bahasa atau nilai estetika yang terkandung dalam teks dimaksud. Dalam hal ini, nuansa yang timbul saat teks tersebut dibaca oleh pembaca TSu (teks sumber) sedapat mungkin dijaga dan dimunculkan kembali dalam versi terjemahannya, sehingga pembaca TSa (teks sasaran) dapat merasakan nuasa yang kurang lebih sama yang dirasakan oleh pembaca TSu. Berikut adalah contoh hasil penerjemahan sastra yang diambil dari novel John Steinbeck "The Grapes of Wrath", yang diterbitkan tahun 1939 dan dianugerahi Nobel Prize pada 1962.
TSu: 
Over the high coast mountains and over the valleys the grey clouds marched in from the ocean. The wind blew fiercely and silently, high in the air, and it swished in the bushes, and it roared in the forests. And then the wind stopped and left the clouds deep and solid. The rain began with gusty showers, pauses, and downpours; and then gradually it settled to a single tempo, small drops, and a steady beat, rain that was grey to see through, rain that cut midday light to evening. And at first the dry earth sucked the moisture down and blackened. For two days the earth drank the rain, until the earth was full. 


TSa: 

Di atas lembah dan pegunungan pesisir yang menjulang, awan kelabu berarak dari lautan. Angin berhembus kencang dalam kesunyian, tinggi di angkasa. Suaranya menggema di semak-semak dan jenggala. Kemudian menghilang begitu saja. Awanpun kian pekat. Turunlah hujan dengan lebatnya, berhenti, dan deras kembali. Perlahan-lahan suaranya membentuk suatu alunan, rintik-rintik, dan berirama. Hujan yang kelabu untuk ditembus mata. Hujan yang merampas rona siang menjadi malam. Bumi yang gersang mulanya hanya menyerap air dan menghitam. Hingga kenyanglah setelah dua hari mereguknya.

No comments:

Post a Comment